Kamis, 30 April 2009

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Judul :

“MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN AFEKTIF SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IMAN KEPADA HARI AKHIR. MELALUI METODE MULTI MEDIA”

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IX B Semester Genap di SMP Negeri 4 Kota Serang)

B. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1. Latar Belakang Masalah

Globalisasi tidak saja berdampak positif dalam pendidikan, melainkan juga berdampak negatif dalam pembentukkan karakter siswa. Siswa SMP merupakan masa remaja; fase mencari jati diri, dan memiliki keinginan untuk mengetahui segala sesuatu yang tinggi, serta ingin mencoba-coba, bahkan tidak sedikit dari mereka melampaui batas tata tertib sekolah, norma social, agama, dan negara. Perkelahiran remaja sering terjadi karena alasan sepele.

Siswa kurang memahami tentang iman kepada Hari Akhir, dan lebih sedikit lagi dari mereka yang memahami itu yang menginteralisasikan keimanan itu kedalam hati (afektif) mereka. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang keimanan cukup sulit, dan membimbing siswa untuk dapat menginternalisasikan nilai-nilai keimanan itu lebih sulit. Pemahaman siswa tentang Iman kepada Hari Akhir dapat memotivasi mereka dalam belajar, hidup disiplin, semangat juang untuk mencapai-cita, dan tidak putus asa. Tapi realita yang terjadi, siswa masih sering melanggar aturan , semangat belajar kurang, bentuk tawakal masih jarang ditemukan dalam diri mereka, bahkan nilai harian siswa tentang iman kepada hari akhir rata-rata belum mencapai nilai minimum yang ditargetkan oleh DEPAG yakni harus mencapai angka 75. Sampai saat ini, Guru agama baru memberikan bimbingan atau bantuan dalam pembelajaran kepada siswa tentang iman kepada hari akhir melalui verbalistik dan tanpa media lain kecuali al-quran dan buku paket. Nampaknya, hal ini belum mampu menyentuh kompetensi kognitif yang lebih tinggi begitu pula afektifnya.

Dalam situs internet www.learning.cqu.edu.au/curric_design.php hal 11 dinyatakan bahwa ranah kognitif mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesa, dan evaluasi. Adapun ranah afektif mencakup aspek penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi, pembentukkan pola, Selama ini, pembelajaran baru sampai tingkat penegetahuan dan pemahaman pada ranah kognitif dan penerimaan pada aspek afektifnya. Sehingga ketika keluar kelas, siswa tidak dapat mengaplikasikan hasil belajarnya. Padahal arus positif dan negative globalisasi semakin deras dan terus meningkat.

Hal tersebut dapat menjadi ukuran bahwa pemahaman dan afektif siswa tentang iman kepada takdir Allah SWT masih kurang dan perlu mendapat perhatian. Ditambah lagi dalam kenyataan dewasa ini, anak-anak mulai mengikuti selera orang dewasa dalam music, judul-judul yang dilantunkanpun umumnya berjudul untuk orang dewasa. Kita lihat idola cilik; umumnya mereka lebih tampil meyakinkan ketika mereka menyanyikan lagu-lagu cinta. Konsert panggung band-band music nasional maupun local cukup banyak digandrungi oleh anak-anak remaja terutama SMP/SMA. Tapi bagaimana dengan majlis taklim, tablig akbar, pengajian-pengajian di musholla? Sangat jarang ada remaja di sana. Hal ini menunjukkan bahwa minat mereka dalam bimbingan dan internalisasi nilai-nilai ilahiyah sangat minim. Suatu kesimpulan sementara dapat dinyatakan bahwa kegiatan keagamaan tidak menarik untuk mereka. Persoalannya sekarang adalah bagaimanakah mengemas perihal itu agar menarik ? Disinilah kompetensi guru harus diaplikasikan sehingga pembelajaran dapat dikemas dan menarik minat siswa. Dalam hal ini, E Mulyasa (2008:173) mengatakan bahwa seorang guru harus mampu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

Sampai saat ini, Guru agama di SMP Negeri 4 Kota Serang belum pernah menggunakan teknlogi dalam pembelajarannya. Multi media merupakan salah satu teknlogi pendidikan di era global yang dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran . Guru agama cukup tertinggal dalam penguasaan teknologi ini. SMP Negeri 4 Kota Serang memiliki satu laptop dan dua in focus yang belum diberdayakan oleh guru agama. Dua perlengkapan ini dapat dijadikan media dalam menggunakan metode tersebut di atas. Hanya seorang guru tinggal menyusun perangkat lunaknya.

Penyusunan perangkat lunak membutuhkan keahlian dan kreativitas. Guru agama kurang memahami persoalan tersebut. Padahal metode ini dimungkinkan dapat menumbuhkan minat siswa dalam meningkatkan pemahaman dan afektifnya pada standar kompetensi dan kompetensi dasar materi pokok yang bersangkutan. Untuk itulah penyusun mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran iman kepada takdir Allah SWT di kelas IX B dengan menggunakan metode multi media.

2. Rumusan Masalah

Masalah yang yang akan dianalisis dalam penelitian tindakan kelas saat ini adalah “Apakah proses pembelajaran iman kepada Hari Akhir dengan menggunakan metode multi media dapat meningkatkan pemahaman dan afektif siswa ?”

C. Cara Pemecahan Masalah

Dalam pemecahan masalah rendahnya pemahaman dan afektif siswa pada pokok bahasan iman kepada takdir Allah SWT, pembelajaran dapat dilakukan dengan metode multi media.

D. Hipotesa Tindakan

Pembelajaran iman kepada hari akhir bila dilakukan dengan menggunakan metode multi media diduga akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek pemahaman dan afektifnya, karena lebih mendahulukan prinsip belajar siswa aktif, kreatif, menyenangkan, dan akan dapat lebih melayani kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Siswa akan dimotivasi dengan iringan audio dan visual. Adapun tahapan pelaksanaannya secara rinci akan dijelaskan pada uraian rencana tindakan

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran

b. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengemas metode multi media

c. Untuk meningkatkan minat siswa dalam berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran

d. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam aspek pemahaman dan afektifnya.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dan juga guru agama. Manfaat bagi siswa adalah: (a) Dapat meningkatkan motivasi belajar; (b) Dapat meningkatkan kreativitas ; (c) Dapat meningkatkan pemahaman dan afektifnya. Sedangkan bagi guru adalah: (a) Dapat meningkatkan penguasaan multi media dan menyusun perangkat lunaknya ; (b) Meningkatkan kreativitas, dan (c) Meningkatkan minat untuk melakukan penelitian.

F. Kerangka Teori

1. Multi Media

Pembelajaran Multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, guru menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran. Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik. Media cetak sudah sangat lazim bagi guru maupun siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta atau mediamedia cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang media elektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor, Slide, dll. Secara khusus penulis membatasi permasalahan ini dengan pembahasan penggunaan media elektronik / komputer, berikut dengan pemanfaatan hardware, software dan alat - alat pendukung lainnya dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Multimedia adalah penggunaan komputer dan LCD proyektor untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu ([tool]) dan koneksi ([link]) sehingga pengguna dapat ber-([navigasi]), berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Siswa dapat lebih menyenangkan dan aktif dalam pembelajaran. Peneliti pernah menggunakan metode ini dalam kegiatan sanlat Romadlon 1428 H, siswa sebagai peserta tampak mengikuti kegiatan ini dengan menyenangkan. Lebih lanjut, penulis akan paparkan pada bagian berikutnya.

Menurut Romi Satria Wahono dalam eLearning http://romisatriawahono.net /2008/03/03/7- langkah-mudah-membuat-multimedia-pembelajaran/ ada7 langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran, yaitu :

1. Tentukan jenis multi media pembelajaran

2. Tentukan tema materi ajar

3. Susun alur cerita (story board)

4. Mulai buat sekarang juga

5. Gunakan teknik ATM

6. Tetapkan target

7. Ingat terus dari success story yaitu :

  • Berani mencoba dan mencoba lagi
  • Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada (perlu investasi membeli buku)
  • Tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas.

Sedangkan menurut Ides Fidianto dalam http://media.diknas.go.id/ media/document /5335.pdf Ada 3 tahapan dalam pembelajaran multimedia. Yaitu :

1. Persiapan awal :

1.1 Menyiapkan Rencana Pembelajaran

1.2 Mengumpulkan data-data yang diperlukan, gambar atau film / slide (jika

dimungkinkan ada)

1.3 Menyiapkan perangkat komputer ( software yang diperlukan )

2. Pembuatan presentasi untuk pembelajaran.

2.1.Tidak harus semua materi yang akan diajarkan diinformasikan semua dalam presentasi. Dibutuhkan jiwa seni bagi seorang guru dalam membuat design presentasi pembelajaran.

2.2.Presentasi mencakup pokok-pokok materinya saja.

2.3.Menyisipkan gambar-gambar, film atau suara jika diperlukan.

2.4.Sebaiknya pada akhir presentasi dibuatkan soal-soal atau tugas-tugas

untuk siswa.

3. Pelaksanaan :

3.1.Sebelum pelajaran dimulai guru menyiapkan tempat presentasi. Ruang

presentasi dapat menggunakan perpustakaan atau laboratorium.

3.2.Menyiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan misalnya, komputer,

LCD proyektor, screen proyektor, microphone dan pengeras suara.

3.3.Pelaksanaan pembelajaran.

3.4.Penilaian ( Post Test )

2. Pemahaman dan Afektif Siswa

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata pemahaman mengandung arti proses, perbuatan cara memahami atau memahamkan. Dalam pembahasan PTK kali ini, kata tersebut biasa berkembang pada level kognitif dan diharapkan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari sekedar pemahaman. Indikator pemahaman dalam taxonomi Bloom berhubungan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan/informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini siswa diharapkan untuk menerjemahkan, atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.. Kata kerja yang diperoleh harus operasional, dengan pengertian bahwa kompetensi dan perilaku tersebut dapat diukur unjuk kerjanya. Hal ini penting untuk menunjukkan apakah tujuan instruksional yang ditetapkan dapat tercapai atau tidak pada akhir pembelajaran. Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa mencapai pada aspek penerapan dan analisis. Dia mampu menerapkan nilai-nilai itu dalam contoh tindakan kehidupan sehari hari, dan mampu menganalisis setiap kejadian berdasarkan prinsip iman kepada hari akhir.

Dalam hal afektif, paling tidak siswa dapat mencapai dua aspek, yaitu receiving dan responding. Maksudnya, siswa dapat mengenal, bersedia menerima dan memperhatikan berbagai stimulus. Dalam hal ini siswa diberikan tayangan film dan gambar-gambar yang diiringi dengan music. Mereka diajak berpartisipasi dan berapresiasi. Mereka mengenal, menerima nilai-nilai, dan kemudian memberikan respon dalam bentuk perasaannya.

Keimanan merupakan sesuatu yang mendasar dan melekat dalam hati manusia. Ia tidak mudah berubah dan merupakan sumber motivasi yang sangat besar. Pembelajaran Iman kepada hari akhir bukan hanya memberikan pemahaman kepada siswa, tetapi juga aspek afektif yang harus menginternal dalam hatinya dan kemudian mengejawantah dalam tindakan kesehariannya. Kalau kita lihat standar kompetensi dan kompetensi dasarnya sesuai dengan kurikulum yang ada adalah sebagai berikut :

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Meningkatkan keimanan kepada hari akhir

1. Membaca dan mengartikan dalil naqli dan akli tentang hari akhir

2. Menjelaskan pengertian hari akhir

3. Menjelaskan beberapa peristiwa pada hari akhir

4. Mejelaskan hikmah beriman kepada hari akhir

G. Rencana Penelitian

1. Seting dan Karakteristik subjek penelitian

Setting Penelitian dilakukan di kelas IX B SMP Negeri 4 Serang pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

Penelitian dilakukan secara kolaborasi antara dua orang guru Agama Islam SMP Negeri 4 Kota Serang dan satu guru agama SMP YP 17-2 satu atap . Jumlah siswa kelas IX B terdiri dari 23 laki-laki dan 24 wanita.

Karakteristik siswa kelas tersebut relatif sama dengan kelas lainnya, yaitu memiiki prestasi belajar cenderung sama dengan kelas lainnya demikian pula sosial ekonominya. Status keluarganyapun cenderung sama.

2. Faktor-faktor yang diteliti

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang akan diamati adalah factor siswa dan guru yang bersangkutan. Faktor siswa difokuskan pada :

  1. Respon siswa terhadap pembelajaan meliputi : (1) interaksi antar siswa dan atau dengan guru (2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran untuk setiap 10 menit
  2. Daya serap siswa terhadap pembelajaran

Sedangkan faktor guru difokusan pada :

Keterampilan dan kreativitas guru dalam menggunakan metode multi media yang mencakup:

a. Keterampilan guru pada tahap pendahuluan : memberi perhatian pada siswa, menarik perhatian siswa, pelaksanaan apersepsi

  1. Keterampilan dan kreativitas guru pada kegiatan inti : tahap orientasi, elicitasi, restrukturisasi ide, penggunaan ide, riview;
  2. Keterampilan menutup : menciptakan siswa bertanya jawab, pelaksanaan post test, membuat kesepkatan untuk pembelajaran berikutnya

3. Rencana Tindakan

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti:

ü menentukan kelas penelitian : Kelas yang akan dijadikan penelitian adalah kelas IX B SMP Negeri 4 Kota Serang

ü menyiapkan rencana persiapan pembelajaran : Guru menyiapkan RPP tentang Iman Kepada Takdir Allah SWT lengkap dengan pointer-pointer yang telah disusun dalam power point

ü menetapkan fokus aspek perilaku yang akan diobservasi. Fokus aspek perilaku yang akan diobservasi adalah pemahan dan afektif siswa dalam pembelajaran iman kepada takdir Allah SWT. yang kemudian dirinci dalam bentuk indicator-indikator dari kedua aspek itu

ü menetapkan tehnik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan kuisioner

ü menentukan observer, alat bantu observasi, dan pedoman observasi. Yang bertindak sebagai observer yaitu 2 orang guru agama, alat bantu observasi, seperti handycam atau alat pengambil gambar

ü menetapkan cara refleksi dan pelaku refleksi

ü menetapkan kriteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah. Misalnya dengan menggunakan criteria seperti dibawah ini :

Tingkat keberhasilan siswa dalam % dan keaktifan siswa10/ menit

Ø 80 % ke atas Sangat tinggi

Ø 70 - 79 % Tinggi

Ø 60 - 69 % Cukup

Ø 50 - 59 % Rendah

Ø 49 % ke bawah Sangat rendah

2. Tahap pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan sesuai
rencana yang tersusun dalam RPP. Secara garis besar, tindakan yang dilaksanakan
pada setiap siklus sesuai dengan yang tersusun dalam RPP antara lain sebagai
berikut:

1. Tahap Pendahuluan

a. Apersepsi dan pretest: Peneliti memulai membuka pointer-pointer pendahuluan; membuka pengalaman lama yang berkaitan dengan tema baru kemudian menghubungkannya

b. Motivasi : Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar gemar mengikuti pembelajaran serta berpastisipasi aktif secara kognitif dan afektif

2. Tahap Inti :

a. Siswa menyimak dan berapresiasi secara aktif terhadap pointer-pointer yang disajikan peneliti

b. Siswa menyimak tayangan potongan film kemudian menyimak pemparan peneliti

c. Siswa bertanya jawab berkaitan dengan pointer yang disajikan

d. Siswa mengulas materi dengan membaca buku serta pengabsenan

3. Tahap Penutup:

a. Siswa dan peneliti menyimpulkan materi

b. postest

3. Tahap Observasi

Ketika peneliti melaksanakan tindakan, anggota peneliti sebagai kolaborator
melakukan pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh
kolaborator dalam lembar observasi, di antaranya: (1) respon siswa, (2) perubahan
yang terjadi selama proses pembelajaran; (3) keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan pragmatik, baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun tindakan akhir; dan (4) kesesuaian antara rencana dan implementasi tindakan.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang diperoleh berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan pilihan kata dan kalimat yang efektif. Unsur-unsur yang dianalisis, yaitu kelancaran bercerita, ketepatan pilihan kata, keefektifan kalimat, kelogis penalaran, dan kemampuan menjalin kontak mata. Berdasarkan hasil analisis data akan diketahui unsur-unsur mana saja yang masih menjadi hambatan siswa dalam menceritakan pengalamannya yang mengesankan.

Hasil analisis data tersebut juga sangat penting dan berharga sebagai bahan untuk melakukan refleksi bersama kolaborator. Pada saat melakukan refleksi, kolaborator memberikan masukan kepada peneliti berdasarkan hasil pengamatan yang telah dicatat untuk melakukan langkah-langkah perbaikan pada siklus berikutnya.

Penelitian tidak perlu dilakukan lagi pada siklus berikutnya jika hasil analisis data menunjukkan peningkatan yang signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu 70% dari 47 siswa kelas IX B SMP Negeri 4 Kota Serang.

5. Cara Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid, data dikumpulkan melalui cara/teknik berikut ini:

1) Tes : Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan afektif siswa dalam pembelajaran iman kepada hari akhir

2) Non Tes : Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain observasi dan wawancara

6. Indikator Kinerja

Kriteria keberhasilan kinerja ditetapkan sebagai berikut :

Tingkat keberhasilan dalam % dan keaktifan siswa/10 menit

* 80 % ke atas Sangat tinggi

* 70 - 79 % Tinggi

* 60 - 69 % Cukup

* 50 - 59 % Rendah

* 49 % ke bawah Sangat rendah

7. Tim Peneliti

Tim peneliti terdiri dari :

No.

Nama

Peran

Tugas

1.

Ahmad Fathullah, S.Ag

Peneliti

Melakukan PTK

2.

Dra. Hj. Azah Muazah

Observer

Mengamati proses mengajar Guru/peneliti

3.

Raudlotul Jannah, S.Ag

Observer

Mengamati proses belajar siswa

H. Langkah-Langkah Kegiatan (prosedur) Penelitian

Hipotesa tindakan

Kajian teori

tujuan

Perumusan masalah

Identifikasi masalah (refleksi awal)

Penelitian ini menggunakan jenis Peneltian Tindakan Kelas. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada skema berikut :

Perencanaan tindakan

Analisis data

Pelaksanaan tindak an dan observasi

Indikator kebehasilan

refleksi

tercapai

STOP

Belum tercapai


I. Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan 2 minggu, terhitung mulai awal ajaran yakni bulan Juli hingga bulan oktober 2010. Adapun rincian jadwalnya sebagai berikut :

No.

Kegiatan

Waktu

Keterangan

1.

Persiapan

i. Penyusunan RPP

ii. Penyusunan instrument

iii. Koordinasi dengan anggota

2 minggu

2.

Pengumpulan Data :

1. Pelaksanaan tindakan siklus I

2. Analisis dan Refleksi

3. Pelaksanaan tindakan siklus II

4. Analisis dan Refleksi

5. Pelaksanaan tindakan siklus III

6. Analisis dan Refleksi

1 minggu

2 minggu

1 minggu

1 minggu

1 minggu

1 minggu

3.

Pengolahan dan Analisis Data :

a. Tabulasi data

b. Pengolahan dan Analisis data

1 minggu

2 mingu

4.

Penulisan Laporan

2 minggu

5.

Jumlah waktu yang digunakan

14 inggu

J. Rencana Anggaran

1. Honor :

a. Penyusunan proposal Rp 500.000,-

b. Penyusunan instrument Rp 400.000,-

c. Pengumpulan data Rp 400.000,-

d. Pengolahan data Rp 500.000,-

e. Analisis data Rp 500.000,-

f. Penulisan laporan Rp 500.000,-

Jumlah Rp 2.800.000,-

2. Bahan :

a. Pembelian ATK Rp 500.000,-

3. Lain-Lain :

a. Konsumsi Rp 500.000,-

b. Sewa laptop dan infocus Rp 600.000,-

c. Foto kopi Rp 200.000,-

d. Sewa handycam/camera digital Rp 300.000,-

e. Cuci cetak film Rp 150.000,-

f. Jumlah Rp 1.750.000,-

4. Jumlah Total Rp 5.050.000,-

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, Jakarta : Balai Pustaka

Boyle, Tom.1997, Design for Multimedia Learning. Hertfordshire: Prentice Hall.

Hanafiah,Nanang, 2008, Masalah-Masalah Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : UNINUS

http://romisatriawahono.net/2008/03/03/7-langkah-mudah-membuat-multimedia-pembelajaran/

Mulyasa,E, 2008, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : Remaja Rosda Karya

Suciati (2001). Taksonomy Tujuan Instruksional. Jakarta : Pusat Antar Universitas-PPAI

Taxonomi Tujuan Instruksional ditulis dalam www.learning.cqu.edu.au/curric_design.php,Universitas Bina Nusantara

Wahono, Romi Satria, 7 Langkah membuat pembelajaran multi media dalam : eLearning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar